Agustus 20, 2008

( Memberi dan Menerima )

Hari ini saya belajar lagi satu hal mengenai "memberi dan menerima" dalam cinta. Sebelum saya melihat dan mendengar mengenai kejadian hari ini, saya merasa cukup apabila saya hanya "memberi" lalu mengenai persoalan "menerima" mungkin tak terlalu penting.. tapi hari ini semuanya mengubah cara pandang saya menatap cinta dalam perjalanan kehidupan

Berawal dari pagi ini, kebetulan saya semalam tidak bisa tidur sehingga baru terlelap jam 3 pagi. Jam 7 saya mendengar kegaduhan di luar kamar saya di sertai suara tangisan. Setelah mencuci muka, saya beranjak keluar. Ternyata tante dan om sedang bertengkar, masalahnya sepele. Tante sakit kepala sehingga bangun lebih siang dari biasanya. tepatnya hanya 2 jam lebih siang, jika hari sebelumnya tante bangun jam 5 maka hari ini tante bangun jam 7. Saat tante ke dapur, om sedang memasak sambil berkata "kenapa bangunnya siang sekali? tidak tahu orang sedang lapar?" mendengar itu tante menangis, dia berkata "selama perkawinan kita, pernahkah saya bangun jam segini? biasa pun, sebelum kamu bangun semua makanan sudah saya siapkan di meja makan. Kamu tinggal sarapan. lalu kamu juga tahu saya sedang sekit kepala, kenapa masih bicara seperti itu?"

Saya terhenyak, mengapa ini bisa terjadi? Seperti yang saya tahu, mereka selalu baik baik saja. Contoh pasangan ideal bagi saya dan anak-anak mereka tentunya, tapi ternyata tante menyimpan sejumlah keluh kesah di hatinya. Tante berkata juga, "Saya sakit, kamu tidak melihat apakah saya sudah sembuh atau belum. Bahkan mungkin jika saya tadi meninggal, sampai tubuh ini kaku mungkin baru kamu mau melihat saya"

Saya menangis, ikut merasakan kepedihan di hati tante. Baru kali ini saya melihatnya menangis, om yang sejak awal terdiam akhirnya buka suara. Tapi masih saja membela diri.. "saya kan hanya bicara begitu, kenapa kamu masukin ke hati? kamu tahu kan saya tabiatnya memang begini adanya"

Sampai saya mengetik ini, saya masih sangat merasa sedih. Apakah harus ada sesuatu yang terjadi dahulu baru kita bisa menyadari bahwa ada seseorang yang begitu sayang dan mencintai kita? Apakah harus ada penyesalan dalam arti "kehilangan" dia?

Semoga kejadian ini bisa menggugah para pembaca untuk memberi perhatian lebih pada seseorang yang kita cintai dan mencintai kita, Jangan biarkan airmata menetes jatuh dari matanya yang teduh, Jangan biarkah tangisan membasahi 1 dari sekian hari yang dia lewatkan bersama kita...

Mengertilah teman, pasangan butuh di perhatikan..!!!

Tidak ada komentar: