Februari 25, 2012

Cerpen : " Keputusan "

Another summer day
Has come and gone away
In Paris and Rome
But I wanna go home

Sayup lagu Michael Buble melantun pelan di pendengaranku, hanyut di setiap liriknya, memikirkan orang lain yang begitu "mencintai" pekerjaan dan mengabaikan keluarga, mengkaji perilaku sendiri, mengamati setiap pengunjung di toko buah dan sayur ini. Apakah mereka merindukan rumah sendiri?

Pada lorong dimana aku berdiri, pandangan jatuh kepada seorang wanita. Mungkin usia 60 keatas, menjinjing keranjang merah dan menggenggam erat dompet kecilnya. Langkahnya begitu pelan, ditambah berat jinjingan belanjaannya. Aku mendekati dan berkata "boleh saya ambilkan trolley? Dapat di dorong, lebih mudah" Wanita itu menghardik dan melempar sebungkus mie instan ke arahku. Lalu menatapku tajam.

Sesaat aku terdiam, bingung, takut. Kenapa dia marah? Aku mengucapkan maaf dan menundukkan kepala, berjalan ke arah trolley dan melanjutkan ke lorong lain.

Aku mengambil sebotol susu kotak dan memutar menuju kasir. Lagi aku bertemu nenek tadi. Saat bertemu pandang, sorot matanya teduh. Sepertinya dia tidak mempersalahkan kejadian tadi. Aku tersenyum, senang karna dia tidak marah. Lalu dia mendekatiku dan berkata "kamu mengingatkan saya kepada anak saya 20 tahun lalu, tapi bukan nasib saya mendapatkan perhatiannya. Sejak menikah dia tidak pernah mau pulang ke rumah" lalu menepuk lenganku perlahan dan melanjutkan ucapannya "terimakasih tawaran tadi". Kamipun berpisah.

Oh let me go home
It will all be allright
I gotta go home...

Lagu itu masih terdengar, namun suasana hati sudah berbeda. Aku tidak ingin seperti anak dari nenek tadi, walau tidak seorangpun tau yang akan terjadi nanti tapi aku mau menjalani semua dengan niat baik dan tujuan baik. Semoga mendapat akhir yang baik juga.

Februari 24, 2012

"Memasak"

Memasak. Kata ini terdengar menyeramkan untuk wanita di zaman modern. Panasnya dapur, timbulnya batuk karna uap masakan, resiko tangan terkena pisau, bahkan besar kemungkinan rasa makanan tidak terasa lezat di lidah yang mencoba.

Memang, zaman modern sekarang tidak semua wanita diharuskan memasak. Sudah tersedia banyak restaurant, food court dan makanan siap saji. Praktis dan lebih mudah memilih makanan.

Tanpa mengesampingkan jasa para pemilik toko makanan, saya ingin mengatakan bahwa memasak itu mudah dan menyenangkan.

Untuk pemula, cobalah dengan resep yang sederhana. Example : pudding, es buah, bolu kukus, nasi goreng, omelet. Resep dapatkan dari google, atau dari keluarga. Bantuan dari yang lebih ahli di sekitar anda akan membuat anda nyaman dalam memasak.

Jika dirasa masih kurang baik, coba lagi menu yang sama 1 minggu kemudian atau saat senggang. Anda dapat merasakan perbedaannya makanan yang dibeli dan dimasak sendiri. Taste of food memang penting, tapi rasa senang karna dapat makan hasil masakan sendiri tidak ada perbandingannya.

Make it better day by day

Desember 29, 2008

Resep ; Kripik Kentang

Kalau lagi banyak tanggal merah kaya gini enaknya sih melakukan suatu hal baru yang bisa bikin kita senang dan yang pastinya bikin perut kita senang juga. Apalagi kalau bukan masak. Untuk yang gak suka masak ribet2, kita bikin cemilan aja yuk. Bisa nambah uang jajan juga loh...

Kripik Kentang

Bahan:
1 kg kentang, kupas dan iris tipis- tipis
1 sdm garam
1 sdt air kapur sirih
1 bgks perasa untuk kentang goreng ( banyak di jual di supermarket )
Minyak secukupnya

Cara membuat:
1. Campurkan garam dengan air lalu rendam kentang dalam campuran air garam selama 20 menit, tiriskan, lalu cuci bersih dan tiriskan.
2. Rendam kembali kentang dalam campuran air kapur sirih, diamkan selama 20 menit. Tiriskan, lalu di cuci bersih.
3. Panaskan minyak, goreng kentang hingga matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat, tiriskan.
4. Taburkan perasa pada kentang sampai rata.
5. Masukkan dalam toples yang tertutup rapat agar kripik tetap renyah.

Tips ;
Agar lebih mudah, iris kentang dengan alat ( bukan dengan pisau karna ketebalannya tidak akan sama )
Jika tidak menyukai asin, takaran garamnya boleh di kurangi menjadi 1 sdt

November 21, 2008

Resep ; Pastel


Untuk membuat adonan kulit pastel sebagai berikut :

Adonan I ;
- 500 gram tepung terigu
- 2 butir telur ukuran sedang
- Garam secukupnya
- 1 sdm gula pasir
- Air secukupnya

Cara ; Campur seluruh bahan dan terus uleni hingga cukup kalis ( tidak menempel di tangan ) lalu bulatkan masing2 60 gram, letakkan dalam wadah / baskom kemudian tutup dan diamkan kurang lebih 1 jam.

Adonan 2 ;
- 300 gram tepung terigu
- 100 gram mentega

Cara ; Campur seluruh bahan dan terus uleni hingga tidak lengket ( tidak menempel di tangan ) lalu bulatkan masing2 40 gram, letakkan dalam wadah / baskom kemudian tutup dan diamkan kurang lebih 1 jam.

Bahan Isi ;
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 250 gram bihun, rendam dalam air hingga lunak
- 250 gram kentang, kupas dan potong dadu
- 150 gram wortel, kupas dan potong dadu
- Garam secukupnya
- Bumbu penyedap secukupnya
- Merica / lada secukupnya
- Minyak secukupnya
- Air secukupnya

Cara ; Sambil menunggu adonan kulit siap di gunakan, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan sedikit air dan biarkan hingga mendidih. Masukkan kentang dan wortel, rebus hingga wortel dan kentang matang dan air mengering. Masukkan bihun dan penyedap rasa. Oseng hingga tercampur rata

Kemudian, ambil bulatan adonan I dan adonan II. Giling keduanya bersamaan. Siapkan cetakan pastel, isi dengan adonan isi

Goreng dengan minyak panas dan banyak hingga kecoklatan. Tiriskan dan siap disajikan

Selamat mencoba..

September 08, 2008

Cerpen: " Pahitnya Kenyataan "

“Deaaaaaaaaaaa…. kemarin aku liat pacarmu jalan di mall sama yang lain. Agak blaster gitu deh. tapi masih lebih cantik kamu koq” celoteh Tina sambil mengunyah kacang mede goreng. Aku hanya tersenyum, menandakan aku tak percaya ucapannya. Bagaimana tidak, tahun lalu dia berkata melihat kakakku di dekat rumah padahal saat itu kakak sedang di luar kota, beberapa bulan lalu dia bilang menjumpai Vena ( sahabat kami juga ) candle light dinner dengan seorang pria padahal Vena sedang terbaring di Rumah Sakit karna demam berdarah, minggu lalu juga dia berkata melihatku di pantai padahal aku sedang bersantai di rumah… Lalu sekarang dia bilang Nicky sama wanita lain???

Aku mengacuhkannya, sepertinya Tina terlalu sering menonton berita dan gossip hingga mempengaruhi perilakunya. “Mau makan siang bareng, Tin? Tapi tolong jangan cekoki aku dengan berita anehmu itu lagi yah. Lagi pusing nih, kerjaan belum kelar. Mana cicilan mobil udah mau jatuh tempo pula. Setuju?” Tina menganggukkan kepala lalu menarik tanganku. “Ayo makan, lapeeer.. Cepet dong..”

Sepanjang perjalanan, Tina melupakan perjanjian kami. Dia masih saja mengoceh tentang berita yang dia dapatkan beberapa minggu terakhir ini. “Tahu gak kalau ternyata Eka, pacarnya Nico itu ternyata selingkuh sama manager di kantornya. Kelabrak sama Nico langsung. Habislah Eka di putusin. Terus Roni minggu lalu ngelamar Ocha cuma gagal gara-gara neneknya sakit.. Masuk akal gak seh kalau neneknya mendadak sakit? Mereka kan memang udah renggang dua bulan ini. Makanya aku bingung koq bisa ada acara lamaran. Roni sengaja kali yah”

Aku jadi jengah, sedikit ketus ku katakan padanya.. “Benar atau salah, masuk akal atau gak ya itu urusan mereka. Ngapain sih di pusingin? Masih banyak yang harus kita pikirin dan bukan masalah orang lain. Paham??”

Tina terdiam sejenak, lalu melanjutkan ucapannya kembali “Tapi soal Nicky aku berani jamin ko, dia gandengan mesra sama cewe blaster. Sueeeeeeer.. Susah juga ngomong sama kamu. Selalu saja mikirin perasaan orang lain. Ntar beginilah ntar begitulah” Aku memang seorang yang selalu positive thinking.. Aku tak akan begitu mudah di pengaruhi hanya dengan ucapan. Jadi kuputuskan untuk percaya sepenuhnya pada kekasihku..

Dan saat aku kembali ke kantor, sepucuk surat tergeletak di mejaku.. Tertulis diatas kertas putih, “Aku rasa kamu sudah banyak mendapat cerita dari teman-temanmu yah hanya saja kamu terlalu bodoh untuk menutup mata dan telingamu. Maaf, aku tak pernah berani mengakui kesalahanku secara langsung karna aku tak pernah mau melihat airmata menetes dari matamu yang teduh. Hubungan kita berakhir sampai disini saja yah.. Mulai detik ini, buang aku jauh-jauh dari pikiran, hati, cinta dan mimpimu. Kelak saat kita bertemu lagi, anggap saja kita tidak saling kenal. Jangan pernah bertanya karna ini memang sepenuhnya kesalahanku. Hanya kesalahanku. Aku akan sangat berbahagia jika kau melakukan itu kepadaku. Ini kulampirkan sebuah surat undangan. Undangan pernikahanku dengan Felicia, tapi jangan hadir di sana. Jika kamu hadir maka aku akan membatalkan pernikahanku. Selamat tinggal, Dea..…”

Surat itu benar-benar menghancurkan semua impian dan harapanku. Hubungan yang ku bangun bersama doa dan cinta tulus kini harus runtuh kembali. Ntah sampai kapan airmataku akan berhenti mengalir. Seribu pertanyaan menggantung di atas langit hatiku, Kenapa? Apa salahku? Mengapa? Siapa Felicia? Dimana mereka bertemu? Kapan? Bagaimana mungkin? Tapi, bukankah Nicky bilang dia akan bahagia jika jauh dariku. Jadi, sejumlah pertanyaan itu kusimpan rapat-rapat. Selamat tinggal cintaku untuk Nicky.. Selamat tinggal dan jangan pernah berharap untuk kembali lagi.. Pintu hatiku tlah tertutup untukmu..

September 02, 2008

" Bahasa Hati "

Hati bersukacita menyentuh dunia
Penuh warna membiaskan cahaya
Bulan dan malam saling menggoda
Bintang menari memantulkan cinta

Kelopak bunga saling memuja
Taburkan keharuman tiada tara
Terukir setia pada bingkai pesona
Diantara sejuta rasa yang tercipta

Kepasrahan tertuang dibait-bait doa
Hanya satu yang selalu ku pinta
Mengalirkan rindu dengan sempurna
Biar terjadilah seluruh kehendak-Nya

Cinta menyatukan insan manusia
Memberi sayap bagi selaksa bahagia
Kan terjawab gundah dalam tanya
Dengan hati, kau dan aku bertutur kata

Agustus 27, 2008

* Cintailah Aku *


Apa prioritas hidupmu hari ini? Kerja keras & uang? Jika itu sudah kau dapat, lalu apa yang ingin kau lakukan? Bagaimana jika di satu hari Tuhan memanggilmu kembali ke sisi-Nya?

Lihatlah bahwa ada hal lain yang jauh lebih berharga : keluargamu, sahabatmu, & hidupmu sendiri. Engkau boleh mencintai pekerjaanmu, tapi jangan biarkan pekerjaan menguasai dirimu.

Selama Tuhan memberimu kesempatan, luangkan waktu untuk lebih mencintai keluarga & dirimu sendiri. Dan luangkanlah waktu untuk Tuhan. Karena Dialah, kau ada. MEREKA jauh lebih berharga daripada emas dan perak di muka bumi ini. Benar apa yang dikatakan sebuah lagu...."ku tak membawa apapun juga saat ku datang ke dunia, ku tinggal semua pada akhirnya saat ku kembali padaNya..."

Jangan mencintai pekerjaanmu melebihi cintamu pada Tuhan dan keluargamu. Ingatlah, bahwa kamu penting bagi Dia dan keluarga... Jadilah hidupmu indah dengan banyak meluangkan waktu di rumah / tempat ibadah. Berbagilah apa yang kau punya. Maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Tuhan memberkati