Agustus 27, 2008

* Amarah *

Menyimpan kemarahan, sakit hati dan dendam dapat merusak hubungan, serta menghilangkan rasa percaya diri. Bahkan, rasa marah juga bisa mengganggu kesehatan Anda. Agar tak terjebak dalam kemarahan berkepanjangan yang merugikan, ketahui dulu seluk beluk tentang marah.

Mengapa marah
Ketidaksepahaman dan ketegangan meningkat bila kita hidup dengan seseorang. Kunci keberhasilan suatu hubungan adalah belajar mengekspresikan perasaan, dan mengatasi konflik-konflik yang ditimbulkan. Sebagian besar dari kita mempunyai cara sendiri dalam mengatasi rasa frustrasi ini.

Kadang-kadang, bagaimanapun juga, perasaan marah yang berlebihan dapat merusak diri kita. Kemarahan biasanya disebabkan oleh kejadian besar yang terjadi satu saat seperti memergoki pasangan berselingkuh atau tidak adanya perhatian dari pasangan terhadap diri kita.

Penyebab kemarahan
Bila fakta yang dihadapi merupakan syok – yaitu jika seorang pasangan terkejut dan tidak menyangka dengan sesuatu yang terjadi, maka akan diperlukan waktu yang cukup lama baginya untuk meredakan kemarahannya. Anda mungkin merasa bingung dan merasa dikhianati.

Sebaliknya, bila yang membuat kita marah adalah sesuatu yang tidak disengara, rasa marah akan lebih mudah dihilangkan. Tetapi kalau disengaja, kita akan lebih sulit untuk memaafkan.

Jika kesalahan yang menyakitkan hati kita dilakukan berulang kali, sudah wajar jika kemarahan tidak dapat dihindari. Anda mungkin merasa lelah dan tidak berdaya. Rasa marah juga bisa timbul jika kita tidak dipedulikan. Misalnya, pada saat hamil atau sakit, pasangan tidak memberi perhatian lebih, padahal pada saat itu kita mengharap perhatian yang lebih.

Bila dulu kita pernah mengalami sakit hati, kita pasti akan memberikan reaksi yang buruk terhadap kejadian serupa yang terulang kembali. Bahkan, seringkali luka lama menjadi lebih parah. Terlebih jika pasangan menolak untuk bertanggungjawab atas sakit hati yang Anda rasakan akibat perbuatannya.

Pengaruh buruk
Kemarahan yang berkelanjutan menyebabkan keretakan yang serius pada suatu hubungan. Untuk sebagian pasangan hal ini dapat berarti bertengkar setiap hari; sementara bagi pasangan yang lain dapat mengungkapan rasa marahnya secara lebih baik tetapi hal ini berarti perasaan salah satu pasangan menjadi tertekan.

Pembicaraan dapat terhenti sama sekali bila tampaknya sulit membahas permasalahan yang terjadi, sementara menganggap sepele bila membicarakan mengenai hal lain.

Kemarahan yang tidak terselesaikan sering menyebabkan kedua pasangan saling menjauh dan menjaga jarak, dan akhirnya berpengaruh pada masalah seksual. Untuk sebagian pasangan, kejadian yang menyebabkan kemarahan dapat menjadi kurang penting dibandingkan dengan keretakan yang ditimbulkan karena keretakan ini menjadi tidak mungkin dijembatani.

Pengaruh pada kesehatan
Bila kita marah, darah di dalam tubuh secara otomatis akan mengalir cepat, tubuh kita akan dibanjiri oleh zat-zat kimia yang membuat kita menjadi panas. Jantung berdegub, nafas naik turun, otot mengencang.

Keadaan memanas sangat wajar jika dialami untuk waktu yang pendek. Jika hidup dengan perasaan marah yang permanen berarti tubuh dipaksa untuk berada pada posisi ini dan akhirnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sakit kepala, masalah pada lambung dan sistem kekebalan yang menurun.

Pengaruh pada emosi
Bila kita marah terhadap tindakan seseorang, kita dapat terperangkap pada masa lalu dan pikiran kita kembali memainkan kejadian yang sama berulang kali, bahkan mencari kesempatan untuk membalas dendam. Hal ini dapat meningkatkan perasaan-perasaan berkuasa dan mengendalikan di dalam suatu hubungan. Perasaan lega yang ditimbulkan hanya bersifat sementara.

Kemarahan juga dapat merusak rasa percaya diri. Banyak dari kita diajarkan untuk tidak boleh marah, karena marah merupakan sesuatu yang salah. Oleh karena itu Anda merasa tidak nyaman jika marah bahkan jika kemarahan tadi beralasan. Atau Anda mungkin mencoba memaafkan tindakan orang lain dan memutuskan bahwa Anda bertanggung jawab terhadap apa yang telah terjadi. Bila kemarahan disimpan di dalam batin maka akan menyebabkan depresi.

Belajar menghilangkan marah
Hanya diri Anda yang dapat menentukan apakah Anda akan menghilangkan kemarahan dari dalam diri Anda atau tidak. Menghilangkan kemarahan tidak menjamin bahwa hubungan Anda akan membaik tetapi paling tidak dapat menjamin perasaan Anda akan menjadi lebih baik.

Selain itu, Anda harus menyadari bahwa menghilangkan kemarahan dari dalam diri tidak berarti pasangan Anda lepas dari masalah atau melupakan apa yang telah terjadi. Anda menghilangkan kemarahan demi kebaikan Anda, kok, bukan demi orang lain.

Begitu proses menghilangkan kemarahan dimulai, Anda dapat merasa lebih jelas mengenai apa yang Anda ingin lakukan atas hubungan Anda. Mungkin Anda lalu merasa memiliki energi baru dalam memperbaiki hubungan Anda, atau Anda merasa terlalu banyak kejadian yang terjadi dan memutuskan sudah waktunya untuk menghentikannya.

Menghilangkan kemarahan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi secara bertahap Anda akan bisa menghilangkan perasaan dendam sedikit demi sedikit. Anda merasa lebih lega dan lebih mudah menikmati aspek-aspek lain dari kehidupan dan mulai melihat masa depan dengan cahaya yang baru.

Tidak ada komentar: