Agustus 15, 2008

Cerpen : " Lopis Pertamaku "

“Tante Jane……. Bangun.. Jangan malas. Ayo cepat, kalau tidak bangun nanti Elsha nangis nih..” Ah….. itu rekaman suara sepupuku berumur 7 tahun yang memang sengaja ku jadikan ringtone alarm di telepon genggamku. Ha??? Baru jam 04.15 AM. Apa aku tidak salah setel alarm semalam? Kenapa pagi sekali.. Tapi text alarm “Ingat lopis, Jane” membelalak mata. Oh iya, aku ada rencana buat lopis hari ini…!!

Ku bereskan tempat tidur dan membuka jendela lebar-lebar. Menyisir rambutku yang tergerai sepunggung.. tersenyum sendiri mengingat kemarin sahabatku bilang aku cantik… huehehehe… ah… kalian jangan menyalahkan aku jika aku sedikit narsis yah, gumamku dalam hati

Aku berlari menuruni anak tangga. GUBbbRAKKk.. wadooooch.. sakit..!! jeritku kencang. Ah, kenapa aku masih belum pandai berlari menuruni anak tangga padahal sudah tiap hari aku latihan. Ku pijat kakiku yang ku kira terkilir, ku coba berdiri dan melangkah.. eh… tidak sakit.. huray……..!!!

Tiba di dapur, aku tercengang.. bingung harus memulai dari mana. Ku putuskan untuk mengerjakan bagian pembungkus dulu yaitu daun pisang.. ku siram dengan air dari keran lalu mengeringkannya dengan kain bersih. Ku gunting tepi di kedua sisi dan membentuknya menjadi cetakan kue lopis berbentuk segitiga.. pertama ku lipat, sobek…kedua kali ku coba, sobek juga.. nah ini ketiga x pasti berhasil. Dan weleeh.. weleeeeeh.. ternyata masih sobek juga.. wah pikirku, kalau begini mah sepohon daun pisang pun tak akan cukup..

Lalu aku akan tetap mencobanya tapi dari daun pisang yang sobek tadi.. mencobanya perlahan dan berhasil,.. Langkah selanjutnya ku cuci beras ketan yang telah ku rendam sejak semalam. Memasukkannya ke cetakan. Membungkusnya dengan benar agar tidak berceceran dan merebusnya dalam air mendidih..

Sambil menunggu, ku ambil kelapa parutan dari kulkas.. mengukusnya bersamaaan dengan rebusan lopis ( maklum, untuk menghemat gas ) sejenak memikirkan cara membuat air gula.. setelah mengira ngira, ku ambil 2 kotak gula aren, menggerus dan mencincangnya dengan pisau.. memasukkannya ke dalam panci di tambah air… ku masak dengan api sedang. Mengaduknya sebentar.. wah harum sekali.. Aku yakin ini akan jadi lopis terenak di dunia.. Rio akan menyukainya.. pasti…!!

Setengah jam telah berlalu, lopis ku tiriskan.. menyobek daun pisang lalu menggulingkannya ke parutan kelapa. Lopisku terlihat sangat cantik.. aku tersenyum puas. Kini saatnya mencicipi.. ku ambil piring kecil, menaruh satu lopis, memotongnya kecil-kecil dan menyiram dengan air gula.. Happ….!! Ku masukkan ke mulut… aku terdiam sambil mengunyah….

Hem…. Nyam nyam nyam… Ku telan lopisku.. Meneguk segelas air.. Mengernyitkan dahi.. Lalu minum air lagi.. Pahit….!!!!!! Ah……. Gula cairku terlalu hangus sepertinya.. Apa kata Rio nanti? Wuahh…… Tak bisa di biarkan… Aku akan mencoba lagi. Aku tidak akan mengecewakan Rio, kekasihku…!!

Tidak ada komentar: