Agustus 15, 2008

Cerpen : " Adakah Kesempatan Itu Bagiku "

Pagi ini aku terbangun jam 05.00, ulu hati terasa sangat nyeri… sakit sekali.. ku teguk air perlahan… biasanya cara ini manjur, meredakan rasa nyeri yang teramat.. Tapi memang hanya sementara. Rasa sakit menyerang lagi, aku meringis… terdiam duduk di lantai. Lukisan di dinding kamarku membuatku lekas berlutut.. mendoakan papa, mama, adikku, kakakku juga seseorang yang jauh disana.. ku yakini Dia mendengarku… Dia akan menjawabku dengan cara-Nya…

Ku nyalakan tivi, menonton berita… hanya soal kenaikan BBM dan kelangkaan gas di Indonesia.. ku matikan, beranjak ke dapur dan membuat susu.. hari ini gerimis, tapi sepertinya pikiranku sedang kosong... aku melangkah ke luar dapur, di bawah gerimis ku siram tanaman di belakang rumah…

“Non.. jangan main hujan2an… Non… sudah hentikan………!!” Bibi menarik tubuhku masuk, lekas di suguhkannya susu yang belum ku teguk sama sekali.

“Ada apa non? Kenapa hari ini beda sekali? Sedang ada masalah dengan papa yah?” Kepanikan terlihat jelas di wajahnya yang mulai keriput. Ku gelengkan kepala dan meninggalkannya sendiri di dapur

“Non, mau di buatkan sarapan tidak? Bibi buatkan yang paling enak yah. Dengan 2 telur, bagaimana? Mau kan?” Bibi mengejarku hingga ke anak tangga.. Aku menggeleng lagi, dan memeluk bibi sesaat.. ku kecup pipinya dan mengucapkan terimakasih. Tapi aku tidak lapar, aku tidak ingin makan apapun..

Setelah mandi, aku berangkat ke kantor.. Cuaca kembali cerah, tapi mendung beringsut pindah ke hatiku. Ada apa denganku hari ini? Ada pertanda apa hari ini? Pikiranku kalut, menyebar ke orang yang ku cintai.. Semuanya jauh dari sisi…

“BRRAAAKK….Nooooooooot…” Mobilku menabrak pembatas jalan.. Kepalaku terbentur dan klakson berbunyi panjang. Lekas ku turun dari mobil, ingin melihat sejauh apa luka di tubuh mobilku.

“ Waw.. Parah sekali ternyata.. hahahaha” aku tertawa dalam hati.. Ku lanjutkan perjalanan ke kantor dengan mobil yang hampir hancur bagian depannya.. Kepalaku yang terbentur tak ku rasakan lagi sakitnya.. Setelah di kantor baru di urus oleh bagian insurance..

Ku duduk diam seperti tanpa emosi, tak ada senyum merekah, balasan sapaan untuk teman kantor hanya lewat kata iya saja.. Lalu, ada email dari seseorang yang jauh disana berbunyi “Ada yang harus di bicarakan” Ku katakan iya, aku menunggunya bercerita.. Selera makan siangku juga hilang, ku ambil catatan dari tasku.. ada sebuah kue bolu disana.. dengan catatan “Non, dimakan yah.. Bibi khawatir sama non. Jangan buat bibi khawatir yah”
Kalimat itu menyentakku, sama dengan kalimat yang pernah di katakan oleh seseorang dulu… “Jangan buat aku khawatir yah” Aku tersenyum.. memakannya perlahan.. Seseorang yang ku tunggu muncul di ym… Setelah pembicaraan kami yang cukup panjang, aku menarik beberapa kesimpulan… menjatuhkan airmataku… Rio… adakah kau mau berikan aku kesempatan itu? Kesempatan agar aku boleh mencintaimu sepenuh hatiku, kesempatan agar aku bisa mengisi hari dalam hidupmu. Kesempatan agar aku bisa berjalan bersamamu melewati perjalanan kehidupan ini. Bolehkah?

Tidak ada komentar: